MENJADI GARAM DALAM HIDUP ADALAH TUGAS SEMUA ORANG

Emanuel Asdiakon Baowolo

Prodi PPKn

Mahasiswa universitas PGRI Kanjuruhan malang 

Malang, mediaflores.net - Dalam hidup dan kehidupan seorang pasti memiliki sifat, prilaku dan tingkah laku yang berbeda-beda sehingga diantara perbedaan yang ada terkadang semua orang dalam hidup slalu merendahkan satu sama lain dan seringkali membuli orang yang tidak bisa melakukan apapun, akibatnya seringkali terjadi konflik dimana-mana. Kita sebagai umat yang beriman kepada tuhan seharusnya tidak boleh melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran sang pencipta akan tetapi kita harus sebagai penengah didalam hidup dan memberikan contoh yang baik terhadap sesama. Salah satu hal baik yang semestinya kita lakukan dalam kehidupan bermasyarkat adalah dengan menjadi  garam dalam  keseharian kita. Garam merupakan salah satu penyedap rasa makanan, yang di taburkan dalam masakan dan bercampur dengan bahan masakan yang di masak, dan jika makanan itu tanpa garam maka rasanya akan hambar. Sama halnya kita sebagai umat manusia harusnya memiliki rasa dan membuat rasa dimana saja kita berada.

Matius (5:13) “kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain di buang dan di injak oleh orang”. Makna dari injil ini dalam hidup kita yaitu dimana setiap umat manusia harus bisa menjadi garam yang baik yang artinya setiap manusia harus memberi rasah berupa pengaruh yang baik dalam lingkungan bermasyarakat. Hal-hal menjadi garam yang mesti di lakukan di lingkungan masyarakat seperti selalu menolong orang yang membutuhkan bantuan, menghargai pendapat orang lain, tidak boleh masuk atau terjerumus dalam pergaulan yang menyebabkan masa depan menjadi suram, selalu menuruti atau melaksanakan ajaran tuhan dimanapun berada, selalu mengahargai orang yang lebih besar, tidak boleh berbicara dengan mengeluarkan kata-kata kotor atau kasar ,tidak boleh menyalahkan orang lain yang berbeda pendapat dan lain sebagainya. 

Sebagai seorang mahasiswa dengan mengetahui perumpamaan tentang injil di atas yaitu terkait menjadi garam dunia dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam hidup kita untuk bertumbuh dan berkembang di semua kalangan baik sebagai mahasiswa maupun dosen agar dampak dari proses belajar mengajar kita selalu berguna dan bermanfaat kepada siapapun dimanapun dia berada, bisa sebagai pedoman agar ia bisa menata dan mengatur hidupnya dengan lebih baik sehingga bisa mencapai apa tujuan yang di inginkannya di masa depan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

 


Smartwatchs