Kisah Inspirasi, mediafloresnet - Tak peduli bagaimana kerasnya kehidupan kita di masa lalu, kita selalu bisa memulainya lagi.
Seorang wanita parubaya, berambut panjang, berbulu mata lentik, berkulit putih dan berparas cantik yang berprofesi sebagai penjual sayur di Pasar Wolowona Kab.Ende. Namanya Elsa Matilda Boa, yang biasa disapa Elysa.
Dia berasal dari Desa Lokoboko dengan latarbelakang kehidupannya yang sangat sederhana. Dia sudah dilatih untuk bekerja keras sejak dia masih kecil. Dia memiliki sepuluh sadura yang terdiri dari enam saudara tiri dan empat saudara kandung.
Sekarang Si cantik ini tinggal bersama ibunya bersama delapan orang saudaranya. Masa kecilnya berjalan dengan baik dan menyenangkan karena dia memiliki kedua orang tua yang masih utuh dan menyayangi dia dengan kakak adiknya, walaupun mereka saudara tiri mereka selalu hidup dengan tentram dan damai.
Singkat cerita ketika Elysa memasuki masa Sekolah Dasar, Elysa memiliki kisah yang kurang menyenangkan, awal masuk semuanya berjalan dengan baik dan menyenangkan walaupun dia harus bersekolah dan membantu ibunya bekerja jualan sayur.
Namun ketika memasuki kelas lima (V) Sekolah Dasar (saat menerima Komuni Suci Pertama), hal menyedihkan datang dalam kehidupannya, karena waktu itu ayahnya tidak mendapinginya menerima komuni suci pertama karena selingkuhan ayahnya, ”anak mana yang tidak sakit hati jika ayahnya tidak menaggap dia dan tidak menemani dia menerima komuni suci pertama”, kata wanita parubaya ini.
Setelah menerima komuni suci pertama ayahnya memilih untuk pergi merantau ke Bali untuk mencari nafkah. Sejak saat itu, ayahnya mulai hilang kontak dengan keluarga dan ternyata ayahnya ke Bali bersama dengan wanita selingkuhannya.
Walaupun hal itu terjadi dalam hidupnya, dia tetap sabar dan ikhlas menerima keadaan tersebut. Kata wanita berkulit putih ini, ” untuk apa memikirkan seorang ayah yang tidak menganggap anaknya sendiri dan meninggalkan keluarga demi selingkuhannya lebih baik kita jalani saja kehidupan yang sekarang dengan bahagia.
Si cantik ini malah lebih senang jika ayahnya tidak mengabari dia atau keluarganya karena menurut dia ada tidak ada sepeser pun uang yang ayah-nya keluarkan untuk kehidupan dia dan keluarganya.
Masa SMP pun berjalan dengan baik dan seperti biasa tidak lupah membantu ibunya.Namun ketika dia kelas tiga SMP dia sering sakit- sakitan.wanita berkulit putih ini adalah seorang wanita yang sangat kuat walaupun sakit-sakitan, dia tetap selalu berusaha tegar dan menyelesaikan sekolanya.
Ahkirnya dia pun melanjutkan pendidikannya di SMA dengan baik sampai dia tamat. Ibunya ingin dia melanjutkan kuliah tetapi wanita berkulit putih ini lebih memilih untuk membantu ibunya bekerja. ”Lebih baik saya bekerja membantu ibu saya untuk menyekolahkan adik-adik hingga kelak menjadi orang sukses”, kata wanita berkulit putih ini.
Si cantik ini setiap harinya membantu jualan sayur, Dia tidak sama seperti anak-anak yang lain bisa menikmati masa mudahnya dengan senang - senang, tetapi dia harus bekerja menjual sayur untuk kehidupan sehari-hari mereka. ”Saya mendapatkan penghasilan hanya dengan menjual sayur.”ujar-Nya.
Wanita berkulit putih ini biasa menjual sayur di bantu oleh kakak dan juga adiknya. Setiap pagi dia harus pergi membeli sayur dan menjual lagi dari pagi sampai jam delapan malam.
Dia adalah sosok yang sangat penuh semangat, percaya diri dan tidak gengsi. Dia juga sangat ramah melayani pembeli.
Harapan dia adalah bisa membahagiakan ibunya dan membiyai adik-adiknya sekolah sehingga kelak menjadi orang yang sukses.
Untuk ayah, ”Saya tidak mau memikirkan lagi. Dia hanyalah masa lalu kami. Lebih baik lupakan dan biarkan dia hidup bahagia dengan wanita selingkuhannya.
Untuk sekarang saya fokus untuk menjalani kehidupan kelurga kami dengan baik dan bahagia. Kata Elsya, “Percayalah bahwa hasil yang kita dapat tidak akan mengkhianati perjuangan yang telah kita lakukan sebelumnya. Karena, hidup itu adalah perjalanan yang harus dilalui, tidak peduli seberapa buruk jalan yang harus dilewati. Untuk itu kita juga harus rajin berdoa, karena doa adalah kekuatan keyakinan dan semangat. Usaha pada jalan yang benar dengan disertai doa, pasti akan sukses.
”Masa lalu yang menyakitkan biarlah berlalu dan fokus untuk kehidupan kita kedepannya.intinya dalam hidup,kita selalu bersyukur”.
( Maria Camelian Bhoki, Mahasiswa Universitas Flores )
Posting Komentar