Kupang, mediaflores.net – Owner GS Organik yang juga petani muda sukses Gesti Sino menjelaskan bahwa petani NTT akan tangguh dengan memanfatkan pekarangan rumah.
Demikian pernyataan GS panggilan akrab, Pemuda sukses dalam bidang pertanian ini saat dijumpai disela sela acara launching produk La Moringa ke Qatar, Senin 21 April 2025 di Rumah Produksi Lamoringa Kupang NTT.
Gesti menjelaskan bahwa ada potensi yang belum disadari oleh petani NTT saat ini, dimana, lahan pekarangan yang merupakan potensi yang bisa membuat petani tangguh.
“ pertanian ramah lingkungan itu mulai dari rumah. Kalau 10 are bisa dapat 200 polibek. Kita budidaya 5 komoditi itu kita akan panen setiap minggu “ ungkap pemilik GS Organik yang sudah dipercaya melakukan pendampingan untuk berbagai komunitas petani ini.
Pemaanfatan pekarangan menurut gesti harus beberap komoditi seperti cabe tomat dan sayur – sayur. Dengan model aquponik petani sudah bisa mendapat hasil untuk kelangsungan hidupnya.
Dijelaskan bahwa bisa dipadukan dengan budidaya ikan lele bersamaan dengan kangkung dalam satu areal.
Ketika ditanya wartawan terkait apakah pengetahuan seperti ini sudah diketahui oleh para petani, GS menjelaskan bahwa sudah banyak komunitas petani yang dikunjungi dan berbagi cerita baik ini, namun masih banyak juga yang belum mengetahui pengetahuan ini.
Dia harapkan bahwa akan siap memberi cerita baik ini kepada sesama jika ada yang mengundang dan menfasilitasi.
Menanggapi informasi ini, Direktur Yayasan CIRMA Kupang NTT, John Mangu Ladjar merespon baik dan merencanakan akan mengundang GS Organik sebagai narasumber diberbagai forum kedepan.
Saat ini, Yayasan CIRMA Kupang mendampingi 6000 petani kecil di 6 kabupaten dan kota. Dan salah satu program adalah adalah home farming.
Home farming dalam berbagai kajian tepat dilakukan saat ini karena petani mendapat kemudahan dari sisi jangkauan dan juga ketersediaan air.
John juga mengajak semua pihak yang peduli terhadap petani kecil agar bisa bergotong royong mencari Solusi yang sedang dialami petani saat ini.
“ kita sedang membuat model kolaborasi yang tepat untuk atasi masalah petani di Timor Barat. Semua persoalan petani sudah diidentifikasi dan kita akan undang semua pihak yang peduli dalam sebuah forum baik dipropinsi maupun kabupaten untuk berbagai peran sesuai dengan pilihan masih masing ( open menu ), “ ungkap John yang sudah sering dipercayakan oleh lembaga luar negeri sejak tahun 2018 ini.// AG //
Posting Komentar