Suku Mulu Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur Terpilih Bawakan Do’a Adat Di G20

 


Keterangan:Pelepasan Perwakilan Adat Suku Mulu

Bajawa, mediaflores.net - Pemerintah Daerah kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur secara resmi melepas Perwakilan Masyarakat Suku Mulu, Kecamatan Wolomeze menuju pelaksanaan kegiatan Prsidensi G20 Ruwatan Bumi Nusantara di Kawasan Candi Brobudur. Masyarakat adat suku Mulu di Kabupaten Ngada pulau Flores merupakan satu-satunya suku adat dari bumi Nusa Tenggara Timur yang terpilih melalui seleksi nasional dan mendapat kepercayaan sebagai salah satu perwakilan masyarakat adat untuk membawakan doa adat dalam pelaksanaan G20, dimana Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggarannya.

 G20 Grup of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar didunia terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Bertempat di Aula Pertemuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa tenggara timur, di Kota Bajawa pada 08/09/2022 Bupati Ngada Andreas Paru melalui wakil Bupati Raymundus Bena, didampingi asisten dan kepala dinas pendidikan, Visensius Milo bersama segenap jajaran dan ASN lingkup Dinas pendidikan kabupaten Ngada secara resmi melakukan konferensi pelepasan Perwakilan Masyarakat Adat Suku Mulu, kecamatan Wolomeze menuju pelaksanaan kegiatan Presidensi G20. Raymundus Bena wakil Bupati sekaligus yang mewakili Bupati Ngada dalam konferensi itu  mengatakan; ”tidak ada kekuatan lain kecuali kekuatan identitas yang bisa didapatkan oleh orang lain. Saya salut dengan komunitas adat suku Mulu bisa menjadi pemenang melalui seleksi dari seluruh Indonesia sehingga diharapkan kepada komunitas adat suku Mulu agar bisa menunjukkan yang terbaik untuk Negeri ini”. Dalam kesempatan tersebut pemerintah Daerah kabupaten Ngada memberikan dukungan dan arahan kepada perwakilan masyarakat adat Suku Mulu untuk menampilkan yang terbaik kepada bangsa dan negara melalui momen yang sangat bergensi ini. Salah satu perwakilan Adat Suku Mulu “Bapak Aloysius” dipercayakan untuk membawakan doa adat dalam bahasa daerah dari doa yang dibawakan akan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Inti dari doa tersebut yaitu untuk kesehatan seluruh masyarakat Indonesia serta kenyamanan, keselamatan agar tidak terjadi perselisihan antar Negara. Doa tersebut dibawakan pada saat pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 di Kawasan Candi Borobudur Selasa, 13/09/2022. Salah satu kebanggaan bagi perwakilan adat suku Mulu yang mana menjadi perwakilan dari berbagai suku adat yang ada di Indonesia  untuk membawakan doa tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persebsi orang-orang dari Suku Mulu akan adat dan budaya yang sama, ulayat yang sama, bahasa yang sama sehingga dalam kehidupan sehari-hari semua mempunyai pemahaman yang sama. Sehingga adat dan budaya yang sudah diwariskan dari nenek moyang dulu tetap dilestarikan dan tidak berjalan menurut masing-masing atau menurut pengertiannya sendiri-sendiri. Selain itu jangan sampai ada yang mengaku suku Mulu tetapi tidak tau adat dan budaya Mulu, hal ini tidak boleh terjadi. Semua dukungan yang bisa diberikan oleh masyarakat Suku Mulu untuk Presidensi ini sebetulnya adalah keikutsertaan dan partisipasi dari semua generasi. Dalam hal diharapkan agar adat dan budaya dapat diwariskan kepada generasi muda dan nilai-nilai luhur dapat dihayati dalam perubahan zaman yang demikian keras ini.//MF//

Marianus Noy

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

 


Smartwatchs