"Pemimpin Harus Ada Sesuatu yang Istimewah"
Sosok, mediaflores.net - Sepenggal kalimat terucap dari bibir Sang penegak kebenaran dan keadilan ini. Putra kelahiran Ndetunura, Podenura kecamatan Nangaroro, Nagekeo ini ingin kembali ke Nagekeo karena cinta dan ingin mengabdi ditanah leluhur.
Perjalanan waktu telah menghantar sosok hakim yang sangat disegani ini, ingin kembali ke tanah leluhur. Hampir 37 tahun mengabdi diluar NTT, dari kabupaten ke Kabupaten lain, propinsi ke propinsi bahkan hampir se bagian besar pulau di Indonesia telah menjadi bagian pengabdiannya.
Namun demi kecintaannya pada tanah kelahiran / tanah leluhur maka setiap tahun dalam tugasnya selalu mengambil kesempatan 2 kali yaitu lebaran, Natal dan tahun baru untuk pulang ke kampung. Dia ingin mengalami dan merasakan suasana persaudaraan bersama sanak saudara.
Selama masa tugas, dia berkeliling, melihat banyak cerita sukses daerah lain. Dan dengan usia 67 tahun banyak mengalami asam garam dalam kehidupan.
Keprihatinan inilah, menjadi alasan utama dirinya maju dalam kontestasi pilkada Nagekeo 2024. Beliau menyadari keprihatinan saja tidak cukup untuk merubah Nagekeo, karena itu beliau harus hadir dan terlibat langsung menjadi pemain, sehingga dapat menentukan hasil akhir. Dia Ingin masyarakat Nagekeo harus sama dan bermartabat seperti masyarakat kabupaten lain.
Sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia Nagekeo yang mumpuni menjadi modal utama masyarakat Nagekeo untuk menata kearah yang lebih baik. Kota Mbay yang sangat strategis, beliau bermimpi untuk menjadikan Mbay sebagai Ibukota Kabupaten yang modern.
Baginya, perubahan sebuah daerah akan terjadi, jika memiliki pemimpin yang berintegritas. Pemimpin yang cerdas dan pemimpin juga peduli pada masyarakat terpinggir dan terabaikan.
" ari ( ungkapan adik dalam bahasa Nagekeo) seorang pemimpin harus peduli. Pemimpin harus punya kepribadian baik. Pemimpin cerdas itu bagus, tapi harus peduli pada persoalan orang kecil. Cerdas Namun tidak peduli itu juga sama, ungkap sosok figur yang menjadi andalan SMA Syuradikara sebagai penjaga gawang dimasanya ini.
Kecerdasan dan kepintaran sangat diperlukan, namun jika kercerdasan menjadi senjata pembunuh yang mencelakakan masyarakat atau mementingkan diri sendiri, golongan atau sahabat sendiri, ini adalah bentuk kejahatan yang luar biasa ungkap sosok figur pemimpin yang selalu santun dalam tutur kata namun selalu tegas dalam hal - hal prinsip ini.
Seorang pemimpin harus bisa bekerja apa yang tidak bisa orang lain kerjakan. Kalau seorang pemimpin bisa bekerja apa yang bisa dikerjakan orang lain, untuk apa harus kembali. Harus ada suatu yang istimewah.
Dalam suasana santai, Hakim Donatus panggilan akrabnya, terus memaparkan sekilas tentang niat maju menjadi pemimpin pada kabupaten yang tergolong miskin ini.
Pemimpin yang punya integritas menjadi harapan masyarakat saat ini. Sosok figur Bapak yang baik dan menjadi tauladan bagi putri semata wayang calon notaris ini bertekad memberi dirinya,melakukan yang terbaik untuk Nagekeo disisa sisa hidupnya.
Dia hadir kembali di rahim leluhur, Nangaroro, Nagekeo dengan tekad untuk mewariskan nilai kehidupan para leluhur yg sudah mulai pudar ditinggalkan seiring kemajuan teknologi. Dia telah selesai dengan dirinya, bahkan dengan keluarganya.
Pemimpin yang menciptakan suasana kerja yang harmonis untuk semua masyarakat. Menciptakan kerinduan untuk bekerja yang bertanggung jawab. Ini semua akan menjadi kenyataan jika pemimpin memiliki kasih yang tulus untuk masyarakat.
Semoga kehadirannya, bukan karena hanya dipilih oleh masyarakat Nagekeo tetapi juga didoakan seluruh masyarakat Nagekeo. Sehingga seluruh harapan masyarakat akan tersimpan dihati sang pemimpin yang dirindukan saat ini.
Semoga berkat rahmat Tuhan dan didorong oleh keinginan para leluhur,maka panggilan mulia didukung oleh seluruh masyarakat untuk berbuat perubahan bagi masyarakat Nagekeo tercinta.//Bung AG //
Posting Komentar