Ende, mediaflores.net - Benteng Marilonga adalah Benteng pertahanan Pahlawan Marilonga bersama pejuang-pejuang lainnya terhadap serangan penjajah Belanda pada masa perang kemerdekaan. Benteng Marilonga sendiri terletak di Desa Watunggere Kecamatan Detukeli Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jaraknya dari Ende ibukota Kabupaten Ende adalah sejauh 62 Km atau menempuh waktu 2,5 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan darat.
Puing-puing banteng masih Tampak jelas. Bagian terluar banteng berbentuk lingkaran yang disusun berlapis sedangkan bagian dalam banteng terdapat tumpukan batu yang merupakan kuburan para pejuang yang gugur saat perang.
Benteng Marilonga merupakan salah satu cagar budaya dan sebagai destinasi wisata sejarah yang harus dilindungi sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para pahlawan kita terutama Pahlawan Marilonga dalam merebut kemerdekaan. Mari Longa merupakan putera dari pasangan Ayah Mari Longa bernama Longa dan Ibu Mari Longa bernama Kemba Kore. Mari Longa hidup dalam system keulayatan adat Nida.
Kesaktian Mari Longa diyakini merupakan gabungan dari berbagai kesaktian alam, adat dan kemurnian cinta nya untuk tanah, alam dan leluhur dengan semboyan “Aku Mari Ngange La’i Tuka Ha’i Ata Bara”, atau dalam bahasa Indonesia “ Saya Mari Tidak Mau Jilat Perut dan Kaki Orang Barat, Penjajah”,
Perang Mari Longa terjadi pada tahun 1893-1907. Mari Longa gugur dalam pertempuran di depan benteng nya sebagai titik pertahanan terakir pada tahun 1907 Perang Koloni ke Lima masa Kapten Christoffel. Mari Longa gugur atas pengkhianatan orang dekatnya yang memberitahukan kepada Pasukan Belanda bagaimana caranya memancing Mari Longa keluar dari dalam benteng pertahanan, Pengkhianat membocorkan trik kepada Pasukan Belanda bagaimana cara membuat Mari Longa keluar dari dalam benteng dengan hanya menggunakan parang dan tidak terkontrol amarah.
Pada, selasa (10/11/2020) Penulis mengikuti kegiatan dalam rangka memeperingati Hari Pahlawan ke-75 yang menggelar upcara di makam pejuang Marilonga, upacara dipimpin langsung Bupati Ende, Djafar Achmad, bertindak selaku Inspektur upacara pengibaran bendera Merah Putih untuk mengenang jasa para Pahlawan bangsa.
Pada kesempatan itu, Bupati Djafar membacakan amanat tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia Juliarti P. Batubara dalam sambutannya, Mensos Juliarti Batubara mengatakan, perjuangan para pahlawan kiranya dapat menginspirasi dan memotivasi seluruh masyarakat Indonesia untuk meneruskan perjuangan mereka
Peringatan hari Pahlawan ke-75 ini, pasukan Ana Fua Marilonga, yang terdiri dari para pelajar di Kecamatan Detukeli, juga menjadi peserta upacara. Mereka mengenakan pakaian adat dengan perlengkapan busur dan anak panah. Pasukan Ana Fua diberi kehormatan untuk memasuki tempat upacara, setelah semua peserta upacara termasuk Bupati Ende selaku Inspektur Upacara berada di tempat upacara.//Anita Ciline Djea//
Posting Komentar