Ende, mediaflores.net - Musim panen telah tiba di desa Wologai, dimana para petani Ekoleta sedang sibuk memanen dan memproduksi beras bengawan merah. Beras ini bukan hanya menjadi makanan pokok sehari-hari, tetapi juga dijual di Pasar Detusoko dan bahkan dikirim ke Ende untuk dijual di Pasar Ende, Pasar Woloweku dan Pasar Senggol.
Beras Bengawan Merah ini baru diproduksi lagi ditahun ini setelah dua tahun mengalami gagal panen dan hasil yang kurang memuaskan seperti biasanya karena adanya hama yang menyerang masuk ke dalam persawahan petani Ekoleta. Sehingga menyebabkan panen dua tahun berturut-turut kurang memuaskan. Ditahun ini selain tak ada hama, juga didukung dengan pemberian pupuk secara konsisten oleh para petani sehingga hasilnya cukup memuaskan. Terus memanen dan menjual sejak November 2023 dan diperkirakan akan berakhir panen pada Februari 2024.
Namun, para petani akan memproduksi lagi Beras Bengawan Merah ini untuk kedua kalinya di bulan Januari 2024 setelah itu akan memanen di bulan Februari 2024. Produksi beras merah memang akan berhenti di Februari 2024, karena dalam setahun petani biasanya hanya melakukan dua kali panen. Namun, proses penjualan akan tetap berlanjut sampai stok penjualan beras bengawan merah habis.
Dari hasil beras merah ini, dapat membantu perekonomian petani Ekoleta dan keluarganya. Biasanya, beras merah dijual seharga Rp. 15.000,00 sampai Rp. 17.000,00 per Kg-nya. Desa Ekoleta memiliki area persawahan yang sangat luas, dan sebagian besar masyarakat adalah petani sawah dan penghasil beras bengawan merah, maka dari itu penjualan beras merah ini cukup terkenal dikalangan masyarakat.
“Beras merah ini harus dikirimkan dan dijual ke berbagai wilayah di Kabupaten Ende. Karena banyak masyarakat di wilayah-wilayah di sekitar Kabupaten Ende yang masih kurang mendapatkan beras bersih, terlebih khusus beras merah. Sehingga dengan hal tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat disini dan dapat bersaing ke jenjang nasional maupun internasional dengan tetap menjaga kualitas Beras Bengawan Merah. Kata Yoseph Detu, salah satu petani Beras Bengawan Merah asal Ekoleta. (Kamis, 8 Desember 2023)
Yoseph juga mengharapakan agar para pemerintah di Kabupaten Ende lebih memperhatikan hasil produksi beras para petani sendiri dan menaikan harga beras tersebut. Sehingga beras-beras hasil produksi para petani lokal lebih berkualitas dan memiliki nilai tinggi dalam dunia ekonomi dan juga dalam persaingan dunia pasaran.
Petani Ekoleta yang memproduksi "Beras Bengawan Merah" sebagai kontribusi mereka dalam meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan beras di wilayah Kabupaten Ende. Semoga hasil produksi mereka terus meningkat dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.//Penulis Berita-Matheus Anggito Detu//
Posting Komentar