Gambar 1: foto bersama di patung soekarno sedang membaca buku
Ende, mediaflores.net - Ende terkenal akan keindahan danau tiga warna ( Danau kelimutu). Ternyata kota ini juga menyimpan catatan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain wisata alamnya, para pengunjung juga dapat berwisata sejarah untuk mengeang jejak bungkarno saat diasingkan Belannda di kota seribu nyiur melambai ini. Untuk menuju ende, tersedia transportasi umum via darat dari Labuan Bajo, penyebrangan laut dari pelabuhan-pelabuhan lain yang menghubungkan dengan Ende, ata via udara dengan penerbangan langsung menuju Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman, Ende.
Pada hari kamis tanggal 8 juni 2023, kami mahasiswa sastra inggris semester 4 program studi bahasa dan sastra universitas flores bersama bapak Yohanes Sehandi, melakukan kegiatan perkuliahan outdoor mata kuliah journalism berupa perjalanan jurnalistik ke tempat besejarah di kota Ende. Di mana diamana tempat bapak Ir. Soekarno Hatta diasingkan.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah serambi Bung Karno. Serambi Bung Karno merupakan situs bangunan sejarah yang terletak di Biara Santo Yosef Kathedral Ende yang didirikan untuk mengenang dan menghormati jejak sejarah perjuangan dan persahabatan Bung Karno dengan para tokoh misionaris SVD terutama pater Geradus Huijtink, SVD dan pater Dr. Johanes Bouma, SVD pada masa-masa pembuangan Bung Karno di Ende sejak 14 januari 1934 sampai dengan 18 oktober 1938.
Serambi Bung Karno ende diresmikan pada hari senin tanggal 14 januari 2019 oleh provincial SVD Pater Lukas Jua, SVD bertepatan dengan 85 tahun lalu Bung Karno menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di kota Ende-Flores. Bung Karno secara rutin mengunjungi Biara Santo Yosef Kathedral Ende pada masa-masa pembuangannya di ende tahun 1934 sampai dengan 1938. Bung karno banyak menghabiskan waktu berinteraksi dan berdiskusi dengan para pastor Belanda dan membaca beragam buku di tempat yang sekarang menjadi serambi Bung Karno.
Sesampainya kami di Biara Santo Yosef Kathedral Ende kami langsung disambut oleh Pastor yang bertugas di biara tersebut. Beliau langsung menjelaskan bagaimana perjalanan Bung Karno yang diasingkan di Ende. Tidak lupa, beliau juga menjelaskan semua tempat-tempat yang ada di serambi bung karno. Selesai mendengarkan penjelasan bapak pastor, tanpa berlama-lama kami langsung menuju Arca atau patung bapak soekarno dimana patung tersebut untuk mengenang bahwa, tempat itu menjadi tempat bapak soekarno bersantai sambil membaca beragam buku. Bapak yohanes sehandi menjelaskan beberapa pengetahuannya tentang patung bapak Soekarno kepada kami. Kami juga melihat beberapa foto presiden Indonesia mulai dari Dr. Ir.H. Soekarno sampai Ir. H. Jokowi Dodo, dan beberapa kursi bersejarah yang pernah diduduki oleh para tokoh besar Indonesia. Kami juga melakukan foto bersama di patung tersebut untuk dijadikan kenangan
Gambar 2 : foto bersama bapak pastor yang sedang menjelaskan perjalanan Ir. soekarno yang diasingkan di Ende
Selesai mendengarkan penjelasan singkat dari bapak Yohanes Sehandi dan berfoto bersama, masih ditempat yang sama terdapat anak tangga yang berjumlah 45 anak tangga yang pernah dilalui oleh Bapak Soekarno ketika beliau sedang memikirkan bagaimana caranya supaya negara Indonesia bisa merdeka. Kami pun tidak lupa untuk menjelajahi beberapa anak tangga tersebut. Setelah dari serambi Bung Karno kami langsung menuju tempat bersejarah kedua yaitu gedung Imakulata.
Tempat kedua yang kami kunjungi adalah gedung Imakulata yang terletak di jalan kathedrral Ende. Gedung Imakulata merupakan gedung bersejarah yang merupakan tempat Bung Karno mementaskan drama atau tonil saat diasingkan ke kota Ende olen penjajah Belanda di tahun 1934 – 1938, dengan tema-tema heroic dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ada beberapa mahasiswa yang menggunkan kendaraan roda empat maupun roda dua dan ada pula yang jalan kaki untuk menuju ke gedung tersebut. Sesampainya di atas kami langsung menelusuri gedung sambil mendengarkan penjelasan dari bapak Yohanes Sehandi tentang Gedung itu. Dan kami juga sangat antusias untuk mendengarkan penjelasa bapak Yohanes. Kemudian beberapa mahasiswa pun berpencar untuk mencari tempat atau view yang bagus untuk mengabadikan moment di gedung tersebut.
Gambar 3: Gambar Gedung Imakulata
setelah selesai dari gedung Imakulata kami langsung mennuju tempat terakhir yang ingin di kunjungi yaitu taman renungan Bung Karno. Taman Bung Karno terletak di kelurahan Mautapaga, kecamatan ende timur, NTT. Presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah diasingkan di Ende selama empat tahun dari 1934 sampai 1938. Tempat ini menjadi wisata saksi sejarah kisah Pengasingan Bung Karno dan perumusan pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia. Di tempat pengasingan ini bapak proklamator Indonesia melakukan berbagai aktivitas mulai dari melukis dan menulis naskah drama pementasan. Bung karno merenungkan gagasan pancasila dan buah dari pemikiran bung karno yang sedang berada di bawah pohon sukun bercababg lima di ende. Di taman tersebut di dirikan patung bung karno yang sedang duduk merenung dibawah pohon sukun sambil menatap ke laut. Namun sesampainya dibawah, kami tidak dapat memasuki taman tersebut karena sudah di tutup oleh penjaga atau satpam yang bertugas menjaga taman Bung Karno karena memang waktunya sudah menunjukan sekitar pukul 18.30 sore. Kami hanya bisa melihatnya dari luar saja dan sambil mendengarkan penjelasan tentang taman Bung Karno dari bapak Yohanes Sehandi. Karena taman tersebut sudah ditutup maka kami pun di perintahkan oleh bapak Yohanes Sehandi untuk pulang ketempat penginapan atau kos masing-masing. *Yuliana taba// Sastra Inggris Universitas Flores.
Posting Komentar