Pesona Keindahan Pulau Kinde yang Menyimpan Cerita Mistis

 


Wolowae, mediaflores.net - Pada Jumat 29 Juni 2023, saya beserta keluarga dan para rombongan dari kampung mengunjungi Pulau Kinde untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat. Bertepatan dengan ribul hari raya Idul Adha jadi kami memutuskan untuk berkunjung ke Pulau Kinde. 

Pulau Kinde, Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Flores Utara, Nusa Tenggara Timur. Merupakan salah satu dari sekian pulau berpantai pasir putih yang sangat menakjubkan dipesisir utara dari Kabupaten Nagekeo. 

Pulau Kinde dikenal sebagai The Heart of Flores atau Lambang Persatuan, Persaudaraan Lintas Batas dan Kesejahteraan.

Pulau Kinde mulai menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kabupeten Nagekeo karena keindahan alam yang ada. 



Pulau dengan seluas 11,36 ha ini juga di dominasi dengan pasir pantai putih serta memiliki sebuah bukit yang menawan.

Saat ini, Pemerintah Daerah Nagekeo sedang mengembangkan Pulau Kinde menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Nagekeo. 

Pulau Kinde merupakan pulau tidak berpenghuni dan tahun ini mulai dibenahi sebagai tempat wisata. Target ke depannya pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata dipantai utara yang bisa membuat pengunjung betah, senang dan nyaman. 


Secara historycal Pulau Kinde bukan hanya nama sebuah pulau, nama Kinde berasal dari sebuah entitas etnis dan kultural. Kinde merupakan nama leluhur dari etnis Toto Wolowae. 

Sedangkan secara kulturalnya Kinde merupakan etnis yang sudah menjangkau separuh wilayah di Kabupaten ende.

Pulau Kinde ini terletak di tengah pulau Flores yang membelah antara empat kabupaten di sebelah barat yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Ngada, serta empat kabupaten di sebelah timur yaitu Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur. 


Perjalanan ke Pulau Kinde

Perjalanan menuju Pulau Kinde dapat ditempuh melalui beberapa alternatif, yaitu melalui Dusun Kaburea, Desa Kebirangga (Maukaro) ataupun melalui pelabuhan Maropokot di Mbay. 

Perjalanan dari bagian utara Nagekeo dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 30 menit untuk bisa tiba di pesisir pantai Dusun Kaburea, Desa Tenda Kinde. 

Penduduk Dusun Kaburea didominasi dengan pendatang yang berasal dari Sulawesi. Sebagian besar mata pencarian masyarakat setempat merupakan nelayan, petani, dan bertambak garam. 



Selain itu, untuk alternatif ke Pulau Kinde, para pengunjung tak perlu khawatir masyarakat setempat menyewakan perahu nelayan bagi pengunjung yang ingin menuju Pulau Kinde dengan harga yang relatif terjangkau. 

Penyeberangan menuju pulau ditempuh dengan waktu 20 menit. Hamparan pulau dengan bukit yang menjulang menyuguhkan keindahan alam yang memesona.

Menariknya, pemandangan di pulau ini tidak akan sama saat musim hujan dan musim kemarau. Saat musim hujan rumput berwarna hijau yang akan menyelimuti keindahan padang rumput bukit tersebut. 

Berbeda dengan musim kemarau, rumput serta daun berwarna cokelat yang akan menyelimuti bukit-bukit tersebut.


Sejarah 

Pulau Kinde, sudah terkenal di Belanda. Saat kolonial Hindia Belanda menduduki Nusantara, pulau Kinda sebenarnya sudah pernah dijelajahi oleh orang-orang Belanda, bahkan saat Belanda menjajah Indonesia hingga ke Pulau Flores sudah membuat peta Pulau Flores dengan sejumlah pulau yang berada di tengah laut. Salah satu dari sekian pulau yang ada di Peta Pulau Flores yang dibuat oleh Belanda adalah Pulau Kinde. 

Pesona Alam 

Pulau Kinde, memiliki keindahan alam yang lengkap, hamparan pasir putih dibibir pantai, air laut yang jernih, panorama laut, serta yang tidak kalah menarik adalah Pulau Tikus sebuah pulau kecil yang terdapat disebelah kiri Pulau Kinde. Pulau Tikus juga merupakan pulau yang tak berpenghuni, dinamakan Pulau Tikus karena pulau tersebut sekilas seperti visual seekor  tikus walaupun tak terlalu sama persis, namun masyarakat Kaburea sering menyebutnya sebagai pulau tikus. Selain menyajikan pesona alam Pulau Kinde juga menyediakan alternatif bagi para pengunjung seperti, sebuah sumur, pondok kecil, buah asam, dan masih banyak lagi. 

Cerita Mistis Pulau Kinde

Siapa sangka selain menyajikan pesona alam ternyata Pulau Kinde juga menyajikan kisah mistis dibalik keindahannya. Bapak Idihari Imam Masjid Nioniba kepada saya. Jumat, 30 Juni 2023 menjelaskan sekaligus menceritakan "Pulau Kinde konon dulunya perpenghuni entah orang darimana yang menduduki pulau tersebut dikarenakan terdapat bukti berupa kuburan manusia  yang terdapat di bawah kaki bukit Pulau Kinde. Namun, ada satu kuburan yang terdapat di puncak bukit Pulau Kinde. Kuburan di atas bukit sering kali berpindah-pindah tempat itu yang menjadikan Pulau Kinde tersebut sebagai Pulau Sakral". Kuburan-kuburan tersebut di tandai dengan sebuah tiang beratap dan batu yang berukuran sedang yang mengelilingi kuburan, terdapat batu nisan dan sebuah piring lapuk dalam piring tersebut terdapat sekertas uang kuno. Namun, benda-benda seperti yang berada di kuburan dilarang keras untuk diambil dikarenakan bisa mendatangkan musibah yang tak terduga seperti, kerasukan, sakit-sakitan setelah pulang dari Pulau Kinde. Masyarakat Dusun Kaburea menghimbaukan kepada para pengunjung agar tidak sembarangan mengambil atau membawa pulang benda yang terdapat di Pulau Kinde khususnya benda-benda yang terdapat di kuburan.//Fini Anggista//


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

 


Smartwatchs