Kupang, mediaflores.net - Yayasan CIRMA Kupang menyelenggarakan pelatihan pembuatan Eco Enzim dan Pupuk Bokasi Eco Enzim untuk menjawab keluhan petani miskin ekstrim pada 6 kabupaten diwilayah Timor Barat, Sabtu, 10,05,2025 di Kantor Yayasan CIRMA Kupang.
Setelah melakukan survei pada 6 kabupaten diwilayah Timor Barat, Yayasan CIRMA Kupang mendapatkan banyak informasi terkait kondisi terkini dari 3000 petani yang saat ini terinput dalam aplikasi pendataan internal Yayasan.
Salah satu persoalan yang sering disampaikan oleh petani, yaitu masalah air untuk pertanian dan kelangkaan pupuk serta benih.
Melihat persoalan ini, Yayasan CIRMA secara bertahap menemukan solusi untuk persoalan petani miskin ekstrim dengan kerja - kerja kolaboratif, networking dan konektifitas.
Terkait dengan pengeluhan pupuk, Yayasan CIRMA menfasilitasi narasumber yang juga pendiri eco enzim NTT, Charles Malelak, plt kadis Pertaian Kabupaten TTU dan Roman Nopala koordinator eco komunitas enzim NTT melakukan pelatihan kepada fasilitator distrik dari 6 kabupaten.
Pelatihan yang dilaksanakan 2 hari, tanggal 10 - 11 Mei 2025, menjadi modal para pendamping saat berada didesa. Pelatihan eco enzim, klasik enzim dan biosaka, dan pada hari, pada hari pertama, hari kedua, pelatihan pupuk Bokasi eco enzim.
Dalam proses pelatihan, semua peserta sangat antusias mengikuti. Semua materi dipahami dengan cepat karena pengajiannya sederhana dan dilanjutkan dengan praktik.
Kepada peserta, Charles menyampaikan bahwa pelatihan saat ini menjadi kesempatan yang baik. Peserta langsung mempraktekan cara pembuatan eco enzim.
Ada dua bagian, eco enzim untuk bagian luar dan untuk diminum.
" eco enzim sangat banyak manfaatnya. Banyak orang testimoni tentang eco enzim. Selain untuk pupuk, juga bisa untuk kesehatan, " ungkap sosok pegiat pertanian yang berjiwa sosial ini.
Hadir juga pada kesempatan ini, Direktur Yayasan CIRMA Kupang, John Mangu Ladjar. Dalam sambutan menjelaskan bahwa, yayasan mengapresiasi respon cepat yang diberikan oleh plt. Kadis Pertanian TTU, Charles Malelak, yang juga pendiri eco enzim di NTT.
Kepada narasumber, John menyampaikan bahwa akan menjadi mitra tetap dalam kerja sama membantu para petani kecil kedepan.
Diakhir kegiatan, John mengharapkan semua peserta dapat mengkampanyekan pentingnya eco enzim karena sangat bermanfaat pada hampir semua kehidupan manusia. Kepada District Vocal Point ( DFP) tiap kabupaten bisa mempratekan pembuatan eco enzim bersama petani dampingan di masing masing desa. //AG/
Posting Komentar