IBU-IBU PEJUANG RUPIAH PEDAGANG PASAR NDUARIA

 


Ende, mediafloresnet - Pasar Nduaria yang terletak di pinggir jalan, tepatnya di kecamatan Kelimutu-Ende, selalu menarik perhatian.  Terkenal sebagai daerah dengan temperatur iklim yang sangat dingin, usaha sayur dan buah-buahan menjadi salah satu penghasilan masyarakat setempat.  Pasar ini telah beroperasi puluhan tahun dan sangat membantu perekonomian masyarakat di Desa Nduaria juga terdapat kurang lebih 40 pedagang yang ada di Pasar Nduaria.  

Selain temperatur iklim yang sangat dingin, ditambah cuaca ditahun ini yang tak menentu juga tak menjadi penghalang bagi ibu-ibu hebat sang pejuang rupiah di pasar Nduaria ini.  Berawal dari pukul 05.00 – 18.00 WITA, Ibu-ibu disini senantiasa duduk dan menanti pembeli yang melintasi area jurusan Ende-Maumere-Larantuka, untuk membeli dagangan mereka mulai dari sayur-sayuran, air mineral, jajanan hingga berbagai aneka buah-buahan.

Karena cuaca yang tak menentu, Ibu-ibu pejuang rupiah di pasar Nduaria selalu mengenakan kain tenun dan kadang mengenakan jaket tebal karena kadang adanya kabut.  Namun, karena kegiatan jualan ini dilakukan setiap hari, para pedangang mengaku sudah terbiasa dengan segala situasinya.  Pemasukan per-harinya tergantung ramai dan sepinya pembeli.  Rata-rata pemasukan yang diterima per-harinya Rp 200.000 - Rp 300.000.  Untuk penetapan harga Buah dan sayur ini para pedagang umumnya saling berkoordinasi mengenai penetapan harga agar semuanya sama-sama merasakan untung dan rugi saat berjualan.  

Kebanyakan sayur dan buah-buahan yang diminati pembeli.  Pedagang mengaku sangat bersyukur jika ada pemborong sehingga dapat beli dalam jumlah banyak.

Salah satu kekhasan pasar Nduaria yakni deretan para ibu yang setia menjajakan jualan mereka.  Menurut pengakuan ibu Ludgardis, pada malam atau dini hari, suami mereka sudah menyiapkan barang-barang jualan untuk dipasarkan.  Pada pagi hari hingga sore hari, giliran para ibu yang bertugas untuk menjual.

“Tidak mudah seharian menunggu (pembeli).  Butuh kesabaran.  Apalagi untuk biaya pendidikan anak, ya tanggung jawab orang tua tidak mudah.  Apapun usaha yang penting halal dan dijalani dengan penuh kesabaran.  Rejeki pasti ada jika ada kerja keras dan kemauan,” ungkap ibu Lud.

Di balik wajah kaum ibu yang setia menunggu, terbersit harapan soal penataan pasar dan fasilitas yang menunjang usaha mereka.  Tampak fasilitas seadanya dengan lampu penerangan yang dialirkan dari rumah.

“Semoga ada yang buka mata untuk menata fasilitas serta penerangan.  Selama ini hanya hasil swadaya masyarakat sekitar dengan bahan seadanya.  Kami juga butuh kenyamanan dan keamanan sehingga bisa menarik minat para pembeli.  Syukur jika ke depan ada yang memperhatikan.  Selama ini ada yang berjanji mau menata namun belum terlaksana.  Semoga usaha dan penghasilan kami dijamin dan diperhatikan dengan baik,” harap ibu Magdalena.//Yustinus Antonius Goo Nuwa//

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

 


Smartwatchs