Demikian pantauan tim mediaflores di lokasi jalan Netenlila.
Jalan penghubung dari arah jalur km 40 bak biru ke Perumahan Lopo Indah Belo ini, sejak dikerjakan oleh pemerintahan propinsi tahun 2016 hingga saat ini tidak direhab, dirawat seperti jalan dikawasan lain dalam kota Kupang.
Jalan Aspal/lapen yang semula mulus sudah jadi hamparan kerikil yang berserakan dibahu jalan. Sekitar 1.5 km dalam keadaan rusak parah.
Bahkan sebagian sudah jadi kubangan air saat musim hujan. Dan sangat berdebu saat musim kemarau.
Melihat kondisi jalan yang rusak parah ini maka, sejumlah warga RT 24 dan 25 berembuk dan sepakat mengerjakan jalan.
Dipimpin oleh kedua tokoh muda, Sekretaris RT 24 dan Ketua RT 25, bersama sejumlah warga yang peduli langsung turun ke lokasi. Mereka mengumpulkan tanah putih dari sumbangan warga yang peduli.
Demikian paparan yang disampaikan Ketua RT 25, Vitalis Wali Kepada media ini disela sela pengerjaan jalan bersama warganya.
" Jalan sudah rusak parah. Karena itu kami berembuk dengan Ketua dan sekretaris RT 24. Kami sepakat kerjakan jalan dengan bantuan swadaya dari warga, "Papar Ketua RT 25 ini.
Hal senada disampaikan, salah satu tokoh muda yang selalu peduli terhadap masalah jalan ini, Antonio Da Costa. Dia menjelaskan juga bahwa, dengan jumlah pemakai jalan, terutama mobilitas kendaraan yang terus meningkat tiap tahun. Dan sampai saat ini belum ada perawatan maka, jalan terus terkikis air saat musim hujan.
" Bertepatan dengan liburan Hari Raya Waisak. kami gotong royong. Kami swadaya. Kami mau jalan kami layak pakai" Ungkap Tokoh Muda yang selalu peduli dengan masalah sosial dilingkungannya ini.
Jalan Netenlila dikerjakan sejak tahun 2016 oleh pemerintahan propinsi NTT atas kerja sama dengan pihak lopo indah yang membangun beberapa unit rumah sebagai penghargaan untuk para atlit prestasi. Terkait status jalan, saat itu merupakan jalan propinsi namun belakangan ini sejumlah warga menyampaikan bahwa sudah dialihkan ke status jalan kota.
Hal senada juga diungkapkan oleh, sekretaris RT 25, Benyamin Hardjo. Dia menyampaikan keprihatinannya. Setiap tahun jalan ini perbaiki warga. Namun sejak dikerjakan belum ada dukungan pemerintah kota.
Kondisi jalan yang rusak sudah mambuat korban banyak pihak. Pada tahun 2021, sekitar 11 ibu - ibu telah menjadi korban karena guncangan saat mengendarai kendaraan.
" Beberapa ibu alami keguguran. Mereka sudah usul untuk perbaiki, namun sampai saat ini jalan masih berlubang, " Ungkap Sekretaris RT 24 , sosok pemuda yang selalu peduli dengan pembangunan kota ini.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, "Kami harap pemerintah kota dapat perhatikan jalan ini. Kalau boleh segera aspal seperti di RT lain yang saat ini gencar dikerjakan oleh pemkot. Jalan ini dipakai sekitar 800-san kepala keluarga. Warga yang gunakan jalan ini ada 4 RT, " Harap Tokoh masyarakat RT 25 ini mengakhiri obrolan singkat dengan tim media. ( Bung Andre)
Posting Komentar