Pemandangan yang sangat memanjakan mata saat kita sampai kepuncak gunung ebulobo
Boawae, mediaflores.net - Keindahan bumi Flores memang tidak pernah ada habisnya. salah satu keindahan itu biasa anda saksikan dari atas puncak gunung Ebulobo yang terletak dikabupaten Nagekeo, Flores Nusa Tenggara Timur. Demi mengejar terbitnya matahari pagi-pagi sekali tidak lebih dari jam empat pagi rombongan pendaki mulai menjelajahi setapsk demi setapak jalan menuju puncak gunung Ebulobo. Anda tidak perlu takut tersesat disana ada sejumlah pemandu yang cekatan membantu pendaki untuk sampai ke puncak. Gunung Ebulobo merupakan gunung api aktif dengan ketinggian 2124 meter di atas permukaan laut ini tidak sulit ditaklukan bagi anda yang gemar berhikmat dengan alam apalagi keasrian hutan yang masih terjaga menjadi teman sepanjang perjalanan.
Saat mencapai puncak lelahnya mendaki langsung tergantikan dengan suguhan semburan matahari dan udara yang menyejukan. Oktovianus yang merupakan pemandu jalan mengajak semua orang mendaki tak terkecuali bagi pendaki pemula. “bagi pemula itu kalau mendaki membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar tiga atau empat jam baru sampai ke puncak. Dan lebih baik lagi jika ingin perjalanan lebih santai merka start dari jam Sembilan atau sepuluh malam supaya mereka biasa menginap di pos-pos yang telah disediakan” ujarnya.
ini merupakan kampung Mulakoli kampung ini adalah kampung yang paling dekat dengan gunung Ebulobo dan satu-satunya yang memiliki akses jalan menuju puncak
Sesampainya di puncak Ebulobo para pendaki biasa melihat asap menghembus dari kawah gunung api aktif tersebut. Dataran di kaki gunung hingga permukiman warga juga masih dapat terlihat dari atas puncak. Sesekali tercium aroma belerang yang terbawa oleh hembusan angin. Selain itu puncak gunung Ebulobo juga memiliki tujuh titik pengamatan pemandangan. Yang menarik dari gunung Ebulobo yaitu parah penduduk lokal percaya Ebulobo yang berarti seorang kakek di puncak tertinggi ini adalah pelindung dan pencinta sejati. Sehingga siapa yang sama-sama menikmati pendakian ini akan menerima cinta yang tulus dan abadi.
Warga lokal juga percaya kalau ingin mendaki,para pendaki harus mendaki sampai puncak jika tidak sampai dipuncak warga lokal biasa disebut pemali.para pendaki juga diperbolehkan membawa pulang belerang jika diingikan. Saat pulang pemandangn disepanjang jalan turun juga dipenuhi puspa ragam keunikan alam adapula tanaman sejenis paku-pakuan hingga buah frambos kecil yang mempunyai rasa manis asam. Jadi entah untuk menyalurkan hobi mendaki atau ikut percaya dengan warga lokal akan keabadian cinta di gunung ebulobo atau hanya penasaran dengan cerita orang tentang gunung ini siapapun akan tergoda untuk datang dan menikmati sendiri keindahan panorama gunung Ebulobo.//Yanuarius Daso//
Posting Komentar