Perjalanan Jurnalistik Ke Tempat Sejarah Bung Karno Di Ende

 


Ende, mediaflores.net - Pada Senin, 23 Mei 2023 saya bersama teman-teman yang mengambil mata kuliah jurnalistik akan melakukan sebuah perjalanan jurnalistik yaitu berkunjung ke tempat-tempat sejarah Bung Karno selama beliau diasingkan di Ende pada masa penjajahan. Sekitar pukul 4 sore hari sebelum berangkat, kami berkumpul di depan Auditorium Gadi Djou sambil menunggu semua hadir. Sementara teman-teman yang lain belum hadir kami mengisi waktu dengan melakukan sesi foto-foto bersama di depan aula saat itu. Dan setelah semuanya berkumpul kami bersiap melakukan perjalanan selanjutnya. Ada beberapa teman termasuk saya yang menaiki mobil bersama dengan bapak dosen, dan teman-teman yang lain menaiki kendaraan bermotor. 

Dalam perjalanan sementara kami menikmati perjalanan, seorang teman melakukan siaran langsung, dimana sepanjang perjalanan sebelum sampai ke tempat tujuan kami mendengarkan bapak dosen yang sementara membahas sedikit tentang sejarah pengasingan Bung Karno di Ende, dan juga apa saja nama tempat yang menjadi kenangan bersejarah dari beliau. Dan tempat pertama yang kami datangi  pada saat itu adalah Gedung Imakulata, dimana Gedung Imakulata tersebut dulunya merupakan sebuah tempat milik susteran dan Bung Karno melakukan beberapa pementasan drama di tempat tersebut. Gedung Imakulata tersebut lumayan besar, dan ketika sampai di atap terihat pemandangannya sangat bagus. Bahkan sekarang di tempat tersebut ada yang menggunakannya sebagai tempat latihan silat atau taekwondo. Terlihat ketika kami datang banyak anak-anak sementara latihan di tempat tersebut.

Setelah melakukan beberapa sesi foto bersama di Gedung Imakulata, selanjutnya  kami beranjak pergi dan melanjutkan perjalanan menuju Serambi Soekarno, yang berlokasi di samping Katedral Ende, kendaraan kami di parkir di depan Katedral, sementara kami berjalan kaki sekitar berapa meter jauhnya menuju Serambi Soekarno. Di Serambi Soekarno juga tempat yang ditinggali oleh Frater pada saat itu. Serambi soekarno merupakan salah satu tempat sejarah Bung Karno yang mana menjadi tempat beliau berdiskusi bersama para pejabat lainya pada masa penjajahan. kebetulan saya sendiri juga baru tahu mengenai adanya Serambi Soekarno juga Di Ende pada saat itu. Bahkan di tempat tersebut saya bersama teman-teman sempat melihat-lihat koleksi buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Bung Karno. Tak lupa pula kami selalu mengambil sesi foto bersama di setiap tempat yang kami singgahi. Sementara saya dan teman-teman sambil mendengarkan bapak dosen berbicara mengenai sejarah Bung Karno bersama salah satu Frater.  


Tempat selanjutnya yang akan ditujui pada saat itu adalah Taman Renungan Bung Karno. Tetapi sebelum itu, tempat yang sebenarnya ingin kami datangi adalah rumah pengasingan Bung Karno. Rumah tersebut dekat dengan rumah-rumah warga masyarakat Ende yang berada di sekitaran wilayah tersebut. Dan menurut ceritanya pada masa penjajahan beliau diasingkan ke Ende karena dianggap membawa petaka bagi kaum penjajah. Di ende dia berbaur dengan masyarakat sekitar. Bung Karno sendiri biasa pergi duduk menyendiri dibawa Pohon Sukun sambil merenungi semua peristiwa yang terjadi saat itu. Dia duduk memandangi lautan, dan dibawa pohon sukun tersebut pun dia berhasil menemukan pemikiran tentang lima sila Pancasila. Dan sekarang tempat tersebut telah dinamakan sebagai taman renungan bung karno. Di taman renungan bung karno juga dibuatkan sebuah patung bung karno sebagai lambang untuk terus mengenang beliau. Disana juga sudah dibuatkan patung-patung pahlawan daerah seperti Pahlawan Motang Rua dari Manggarai, dan lain sebagainya. Dan taman bung karno tersebut sudah menjadi tempat wisata baik dari masyarakat setempat, atau yang berdatangan dari luar daerah. Setelah melihat sekeliling taman bung karno sambil mendengarkan bapak dosen bercerita mengenai sejarahnya pada saat itu, kami melakukan sesi foto bersama. 

Setelah beberapa menit melakukan foto-foto bersama, melihat jam sudah semakin laju, hari semakin sore. Kami pun bersiap untuk balik ke kampus, dimana kami juga berangkat dari sana. Yang menaiki kendaraan bermotor segera ke kendaraannya masing-masing, sementara yang masih setia menumpang di mobil bapak dosen kami yang baik hati juga menuju mobil. Setelah semua sudah siap kamipun melanjutkan perjalanan pulang. Dalam perjalanan pulang saya bersama teman-teman di dalam mobil beserta bapak dosen bercakap-cakap mengenai bagaimana perasaannya dan apa kesan yang didapat setelah melakukan peralanan jurnalistik yaitu menelusuri jejak bung karno di Ende. Bagi saya sendiri kesan yang saya dapat setelah melakukan perjalanan jurnalistik pada hari itu adalah sangat bangga karena bisa mengetahui lebih tentang sejarah pengasingan bung karno di Ende pada masa penjajahan. Dan juga sangat senang karena ada tempat yang sebelumnya belum pernah saya datangi, atau bahkan saya tidak tahu bahwa ternyata ada tempat seperti itu di Ende. Dan juga dengan adanya perjalanan jurnalistik tersebut bersama teman-teman sekelas bisa lebih akrab lagi. 

Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama sambil berbincang-bincang, tanpa disadari sampailah kami di kampus. Sementara teman-teman yang lain ada yang sudah langsung pulang kerumahnya masing-masing khususnya bagi yang memakai kendaraan bermotor. Setelah sampai di kampus kami langsung turun dari mobil bapak dosen, dan berpamitan dengan bapak dosen juga mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak dosen karena sudah membawa kami mengelilingi kota ende sambil melakukan perjalanan jurnalistik menelusuri jejak sejarah bung karno di ende. Setelah berpisah dengan bapak dosen, kami juga langsung menuju kost-an  kami masing-masing. //even Austa//


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

 


Smartwatchs