Mengenal Pesona Wisata Alam Pantai Meko Di Pulau Adonara

   Pasir Timbul Pantai Meko, Kabupaten Flores Timur.

Adonara, mediaflores.net - Nama pantai meko sudah tak asing lagi bagi khalayak  luas, Pasir yang  timbul pantai meko ini adalah sebuah pulau kecil yang berukuran 1km persegi. Pantai ini berada di wilayah perairan laut meko di timur pulau Adonara. Pulau tersebut tak berpenghuni dan tanpa ditumbuhi pepohonan, pulau ini terletak di dusun Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur NTT. Wisata alam dengan pasir putih yang timbul bak pulau mungil kerap diburu wisatawan saat hari libur  maupun akhir pekan selain yang ukurannya yang besar, pasir timbul meko juga merupakan pulau yang unik, karena bisa timbul dan tenggelam, pulau ini tenggelam saat air laut naik. Pasir timbul meko juga diakui sebagai pulau surga bagi wisatawan. 

              Pada tahun 2020, wisata pasir timbul meko juga mengharunkan nama Flores Timur karena meraih juara dua kategori wisata air terpopuler dalam ajang Anugrah Pesona Wisata Indonesia (API). Namun dibalik namanya yang membanggakan  warga dusun meko justru masih mengalami kendala social. Mereka belum sejahtera karena lantaran belum ada jaringa listrik dan sulitnya mendapatkan air bersih. Seorang warga bernama Ahmad Asman (26), menggatakan bahwa mereka harus meroggoh koceh senilai RP 30.000 demi mendapatkan satu drom air bersih untuk dikonsumsi. “Kalau minum pake beli  yang jual pake tengki air, sedangkan untuk mandi dan cuci pakaian pake air sumur” katanya. Ia menjelaskan kondisi itu memang dialami warga dusun meko yang berjumlah 83 kepala keluarga (kk), belum terhitung warga desa seluruhnya. Namun, Dusun Meko menjadi salah satu wilayah yang belum merdeka  jaringan listrik. Listrik memang belum masuk serta jaringan sinyal lelet dan lemot, sering hilang muncul “ ungkapnya. Disekitar pasir timbul meko, tidak ada ombak yang besar, hanyak ombak kecil yang menerjang di bibir pantai serta jernihnya air laut sehingga kita bisa melihat  ikan-ikan kecil dan karang di laut .

           Pulau pasir timbul meko berada di tengah laut lepas, sehingga untuk mengunjunginya itu harus menempuh perjalanan sekitar 20 menit menggunakan perahu motor. Untuk melayani wisatawan yang mengunjungi ke pasir timbul meko, mereka menyiapkan 23 kapal motor. Kapal motor milik para nelayan, pada malam hari digunakan untuk mencari ikan, dan pada siang hari mereka melayani wisatawan  yang berkunjung kepulau pasir timbul meko. Selain Pasir timbul meko, kapal- kapal juga siap melayani  permintaan wisatawan  untuk mengunjungi pulau Nuha  Watan Peni  dan pulau Kelelawar dua pulau yang mengapit  pulau pasir timbul.

        Suasana Desa Meko sangat tenang dan damai namun, hawanya disana cukup panasa dan gersang. Akses jalan kesana juga masih parah, jalan disana masih menggunakan jalan  semenisasi, namun sekarang sudah pecah bahkan  rusak kurang lebih 2km jauhnya.  Tetapi jalannya sudah dilakukan pengaspalan beberapa kilo meter. Sebelum memasuki Dusun Meko pengunjung dapat melihat kebun-kebun para petani  yang berjejeran di pinggir jalan.  Disana para petani menanam jagung, kacang merah, kacang hijo, kacang tanah dan masih banyak lagi tanaman lainnya. Meski demikian lelah dan letih para pengunjung  terbayar karena mereka akan melihat pesona laut  yang berwarna biru kehijauaan menggunakan perahu motor. Ditambah lagi dengan keramahan warga yang membuat siapa saja yang datang kian betah. Untuk perjalanan pergi pulang kepasir timbul Meko wisatawan di kenakan tarif RP 15 ribu perorang, dan untuk para  penyelam  yang ingin melihat ikan hiu  para wisatan dikenakan tarif sekitar RP 100.000 rb perorang. 

      Warga juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat, khususnya kementrian kelautan dan perikanan yang telah memberikan bantuan sebuah kapal ekowisata untuk mendukung aktivitas kepariwisataan dipulau tersebut. Kapal bantuaan ini hanya untuk melayani paket wisata yang melakukan kunjungan ke pulau pasir  timbul, pulau nuha watan peni,dan pulau kelelawar. Pulau pasir timbul meko, rupanya sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara, puluhan wisatawan mancanegara lego jangkar disekitar pulau pasir timbul meko, dan membangun tenda tenda untuk bermalam di pulau itu. Pada siang hari mereka mandi dan berjemur tetapi pada malam hari mereka membangun  untuk bermalam. Saat ini hanya ada dua rumah panggung untuk berteduh, dan tidak bisa menampung pengunjung terutama pada hari libur. Karena itu, warga mengusulkan agar pemerintah membangun lopo- lopo di pesisir agar para pengunjung dapat beristirahat sebelum maupun setelah mengunjungi pulau tersebut.

      Meko adalah surga tersembunyi di timur pulau Adonara yang masih membutukan uluran tangan pemerintah Kabupaten Flores Timur, baik dari fasilitas pendukung dan infrastruktur jalan menujuh meko.

(Anjelina Barek Helan Kurman, Program Studi Pendidikan Matematika, Uniflor)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

 


Smartwatchs