keterangan : Foto Danau Kelimutu
Ende, mediaflores.net - Danau Kelimutu merupakan salah satu danau yang memiliki keindahan dengan tiga kawah yang masing-masing mempunyai warna yang berbeda. Danau tersebut terletak di kawasan Taman Nasional Kelimutu, tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau Kelimutu memiliki Luas kurang lebih 1.051.000 m³, ketinggian dinding kawah antar 100 sampai 200 m, dinding Danau Kelimutu tergolong terjal dan curam kerena memiliki kemiringan 60 sampai 70 derajat.
Selain memiliki pemandangan yang indah, Danau Kelimutu memiliki legenda yang sangat terkenal. Berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya masyarakat setempat, dikisahkan, di sekitar danau tersebut tinggal Konde Ratu dan rakyatnya. Di wilayah itu konon munculah seorang penyihir yang sangat terkenal dengan kekejamannya suka memangsa manusia, ia bernama Ata Polo.
Suatu ketika datanglah sepasang anak yatim piatu yang meminta perlindungan kepada Ata Bupu. Ata Bupu pun mengiyakan permintaan mereka dengan syarat harus menjaga ladang dan tidak boleh sekalipun meninggalkan ladang tersebut.
Hal tersebut dilakukan Ata Bupu karena ia takut kedua anak tersebut dimangsa Ata Polo, ternyata kekhawatiran yang ia rasakan benar adanya, Ata Polo datang kepada Ata Bupu meminta kedua anak tersebut untuk dimangsanya, namun hal tersebut tidak disetujui oleh Ata Bupu dikarenakan mereka masih kecil. Ata Bupu pun meminta Ata Polo untuk datang kembali ketika mereka sudah dewasa. Ata Polo pun menerima saran dari Ata Bupu dan langsung bergegas pergi dari ladang tersebut. Ata Bupu pun sangat kebingungan memikirkan cara bagaimana menyelamatkan mereka.
Waktu pun berlalu, kedua anak tersebut telah tumbuh dewasa, disaat itu juga datang Ata Polo menagih janji untuk memangsa kedua anak itu. Akan tetapi, Ata Bupu tidak mengindahkan janji tersebut. Lalu bergegaslah Ata Bupu dan kedua anak tersebut lari ke dalam perut bumi untuk menyelamatkan diri, Ata Polo pun murka dan ingin menggunakan kekuatan sihirnya namun sihirnya ditangkis oleh Ata Bupu.
Perkelahian antara mereka berdua pun tak terelakkan, sehingga terjadilah gempa besar yang mengakibatkan terkuburnya mereka semua di dalam perut bumi. Tak lama dari kejadian tersebut muncul kawah. Pada tempat Ata Polo terkubur, muncul kawah dengan air yang berwarna merah atau Tiwu Ata Polo, yang melambangkan kejahatan Ata Polo yang suka memangsa manusia, pada tempat Ata Bupu terkubur, muncul kawah dengan air berwarna biru atau Tiwu Ata Bupu sedang pada tempat terkuburnya kedua anak kalo, muncul kawah dengan air berwarna biru atau Tiwu Nua Muri Ko'o Fai.
Dari kejadian tersebut, daerah itu dikeramatkan siapa pun yang datang mengunjungi danau tersebut tidak boleh bertingkah laku sembarangan atau pun bagi seseorang yang lagi stres dilarang mengunjungi danau tersebut, karena jika tetap mengunjungi danau tersebut maka akan menarik aurah penunggu danau tersebut yang mungkin akan terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya saja bunuh diri. Ada pun kepercayaan yang melekat di masyarakat setempat dimana Danau Kelimutu juga merupakan tempat perkumpulan bagi para orang-orang yang telah meninggal dunia, sesuai dengan nama dan warnanya Tiwu Ata Bupu bagi orang tua, Tiwu Ata Polo bagi orang-orang yang sering berbuat jahat sedangkan Tiwu Nua Muri Ko’o Fai bagi para muda-mudi. Demikian informasi singkat tentang asal-usul Danau Kelimutu.//MF//
(Patrisia Isodora Batabudo)
Posting Komentar