Ende, mediaflores.net - Desa Roa kecamatan detusoko, Kabupaten Ende menjadi lahan budidaya bambu untuk warga di desa roa.
Program ini di kelola oleh PT yayasan bambu lestari yang berpusat di bali. Lokasi ini di jadikan tempat untuk budidayakan anakan bambu.
Penanaman bambu diambil dari bentukan stekan. Bambu liar dipindahkan ke kebun kepompong untuk di besarkan. Setelah usia 1 tahun usia tanam, baru diambil stekannya untuk di tanam kmbali di kebun splinting.
Bambu ini renacananya akan di bagi bagi kepada setiap desa desa yg membutuhkan. Dan akan dikirimkan ke Bajawa disana akan ada pabrik untuk mengolah bambu trsebut.
Manfaat Bambu ini untuk masyarakat bisa di olah menjadi kertas bahkan papan, kursi, dan meja, serta maaih banyak kebutuhan lain.
Sedangkan dampak positif sendiri untuk lingkungan bambu bisa menjadi untuk meningkatkan volume air, bisa mencegah erosi,dan menyerap karbon dioksida dengan baik.
jumlah petani yg berada di lokasi ini berjumlah 6 orang. Dari petani bambu di desa Roa, bisa menghabiskan 500 anakan bambu dari pohonnya untuk di tanam di kebun splinting.
Upah yang dapat dari petani ini dihitung dari jumlah anakan bambu yg di tanam perhari. Dari 500 anakan tersebut dalam 1 hari mreka bisa mendapatkan sekitar 1 setengah juta rupiah.
Dari usia 2 bulan sudah bisa dipindahkan dari kebun splinting ke kebun kepompong. Bambu ini menjadi salah satu bentuk kemudahan untuk masyarakat di desa Roa dalam meningkatkan ekonomi mreka.
Tentu progam yg di berikan olah yayasan bambu lestari untuk masyarakat sangat baik dan membantu warga dalam peningkatan ekonomi rumah tangga.
Lokasi lahan untuk pembibitan bambu di di desa Roa kurang lebih 1 hektar. Hadirnya program dari PT Bambu Lestari ini menjadi harapan masyarakat desa Roa dalam peningkatan ekonomi keluarga. //BONAVATURA YODIA WARA//
Posting Komentar