Pulau Sawu merupakan Pulau Terkecil di Indonesia yang menjadi pusat perhatian Wisatawan Asing Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pulau Sawu terdiri dari tiga Pulau yang terdiri dari Pulau Sabu (pulau terbesar), Pulau Raijua, dan Pulau Dana. Khususnya di Daerah Sabu Raijua tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki Hamparan Pasir putih yang bersih dan memiliki keindahan dengan dikelilingi Pohon lontar yang amat banyak.
Tidak sedikit dari Masyarakat Sabu Raijua yang memanfaatkan Pohon lontar ini untuk memenuhi kebutuhan Hidup mereka dan menjadi Alat penghasil rupiah. Masyarakat Sabu Raijua juga memiliki keterampilan yang cukup tinggi untuk mengolah Pohon lontar ini menjadi Bahan pangan utama untuk di per jual belikan di Pasar tradisional. Masyarakat Raijua mengolah air dari tangkai buah lontar tersebut menjadi Gula yang sangat kental serta lengket yang memiliki rasa lebih manis dari Gula biasa. Masyarakat Sabu biasa menyebut air tangkai buah lontar ini dengan sebutan Hubi Due.
Pengolahan air tangkai buah lontar ini untuk menjadi Gula membutuhkan Alat, Bahan, serta Waktu untuk menjadi Gula. Alat yang dibutuhkan untuk mengolah air tangkai buah lontar ini adalah Kayu yang di ikat bagi dua yang berfungsi untuk menjepit tangkai buah lontar dan sebutan dari kayu jepitan ini dalam Bahasa Sabunya adalah Ngapi Due, dan Haik yang terbuat dari daun pohon lontar yang dalam Bahasa Sabunya Haba Tenae. Alat yang di pakai dalam proses memasaknya adalah Periuk yang ukurannya No.36, yang dalam Bahasa Sabunya periuk ini disebut sebagai Eru Behi, dan Memakai Tungku Api yang dalam Bahasa Sabunya Rao Ai. Bahan-bahan yang digunakan adalah Air tangkai buah lontar saja.
Proses mengolah air tangkai buah lontar ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi Gula. Waktu yang dibutuhkan adalah satu setengah jam untuk benar-benar menjadi gula. Masyarakat Sabu juga memanfaatkan gula sabu ini untuk bahan pangan utama, serta untuk mengobati sakit lambung, Tambah Darah, serta rasa lapar dan haus. Gula sabu ini bisa dinikmati dengan cara disendok lalu dimakan langsung, bisa juga dengan cara diseduh dengan air hangat maupun air dingin. Bisa juga divariasikan dengan cara dicampurkan dengan kacang tanah, kacang hijau, ataupun buah-buahan lainnya.*
(Kristina Dara)
Posting Komentar